Bimbingan Konseling | Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Asasnya
Apa arti dari bimbingan konseling? Singkatnya, bimbingan konseling adalah proses memberikan bantuan pada individu atau kelompok oleh seorang ahli yang dikenal sebagai konselor untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui teknik wawancara.
Di lingkungan sekolah, mendapatkan bimbingan konseling merupakan hal yang amat penting karena berhubungan dengan perkembangan diri dan pribadi siswa. Biasanya, tugas untuk memberikan bimbingan konseling di sekolah ini dijalankan oleh guru BK (Bimbingan Konseling).
Lalu, apa definisi bimbingan konseling menurut pakar? Apa tujuan dan manfaat bimbingan konseling? Simak penjelasannya sampai akhir!
Definisi Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling terdiri dari dua kata, yakni bimbingan dan konseling. Bimbingan diartikan sebagai langkah memberikan asistensi kepada seseorang atau beberapa individu, tak terkecuali anak-anak, remaja, maupun dewasa, oleh orang yang ahli dalam bidang tersebut, agar orang yang dibimbing dapat memperbaiki diri dan mandiri, dengan memanfaatkan kemampuan diri dan sarana yang tersedia serta dapat dikembangkan dengan mematuhi norma-norma yang berlaku.
Sementara itu, konseling adalah tindakan memberikan bantuan melalui percakapan konseling oleh seorang pakar (konselor) kepada seseorang yang sedang mengalami kesulitan (klien), yang bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling adalah proses memberikan asistensi kepada seseorang atau kelompok (klien) oleh seorang pakar (ahli) melalui percakapan konseling yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien atau membantunya memperbaiki diri.
Pengertian Bimbingan Konseling Menurut Ahli
Berikut ini adalah sinonim dari pengertian bimbingan konseling yang lain menurut para ahli.
1. Kemendikbud
Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling yaitu upaya terencana, logis, objektif, dan berkesinambungan yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling atau konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam hidupnya.
2. Tohirin
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya dengan tujuan agar konseli mampu melihat dan menemukan masalahnya serta dapat memecahkan masalahnya sendiri.
3. Mulyadi
Bimbingan dan konseling adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada individu (klien) yang mengalami masalah baik dalam hal pribadi, sosial, belajar, karir dengan harapan klien dapat membuat keputusan dalam menjalani hidupnya.
Tujuan Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling bertujuan membantu individu mengoptimalkan pengembangan diri sesuai dengan tahap perkembangan dan minatnya dari berbagai latar belakang, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungan sekitarnya.
Bimbingan dan konseling memegang peran penting dalam pengembangan pribadi siswa di sekolah. Tujuan bimbingan konseling di sekolah meliputi membantu siswa, baik secara individu maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
Selain itu, bimbingan dan konseling di sekolah juga bertujuan untuk:
- Membantu siswa mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya.
- Mengatasi kesulitan dalam memahami diri sendiri.
- Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungan sekitar, termasuk lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
- Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang dialami siswa.
- Mengatasi kesulitan siswa dalam mengekspresikan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
- Mendapatkan bantuan yang tepat dari sumber di luar sekolah untuk mengatasi masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah.
Fungsi Bimbingan Konseling
Berikut adalah fungsi Bimbingan Konseling di sekolah:
1. Fungsi pemahaman
Bimbingan Konseling berfungsi sebagai pemahaman. Artinya, melalui kegiatan ini, siswa dapat lebih memahami diri sendiri, termasuk kelebihan, kekurangan, dan potensi yang dimilikinya. Selain itu, siswa juga dapat memahami lingkungan di sekitarnya, seperti pendidikan, pekerjaan, dan norma agama.
Melalui fungsi ini, diharapkan siswa dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi pencegahan
Bimbingan Konseling juga berfungsi sebagai pencegahan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan melakukan upaya pencegahan agar siswa tidak mengalami kesulitan atau kerugian dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi pengembangan
Fungsi pengembangan adalah upaya konselor dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat memfasilitasi perkembangan siswa.
4. Fungsi pengentasan
Fungsi ini berkaitan dengan memberikan bantuan kepada siswa yang sudah mengalami masalah, baik dalam aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Untuk menjalankan fungsi ini, konselor dapat menggunakan teknik konseling perorangan, konseling kelompok, atau remedial teaching.
5. Fungsi pengalihan
Fungsi pengalihan yaitu membimbing dan memberikan konseling untuk membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, serta karir dan jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan kepribadian siswa. Untuk melaksanakan fungsi ini, guru BK perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
6. Fungsi penyesuaian
Fungsi bimbingan dan konseling tidak hanya dilakukan untuk siswa, melainkan juga untuk guru, kepala sekolah, dan para pelaksana pendidikan lainnya. Salah satu fungsi bimbingan konseling untuk para pelaksana pendidikan adalah fungsi penyesuaian.
Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan menyesuaikan program pendidikan dengan latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu. Fungsi ini juga membantu guru dalam memperlakukan siswa secara tepat.
7. Fungsi adaptasi
Fungsi adaptasi adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa agar dapat beradaptasi secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah, atau norma agama.
Prinsip Bimbingan Konseling
Saat melakukan bimbingan konseling, guru BK harus mematuhi prinsip-prinsip yang berlaku, di antaranya:
- Prinsip kerahasiaan, yaitu guru BK harus merahasiakan data dan informasi yang diberikan oleh siswa agar tidak dapat diakses oleh pihak lain.
- Prinsip kesukarelaan, yaitu siswa harus memberikan persetujuan dan sukarela mengikuti kegiatan yang diperuntukkan bagi mereka.
- Prinsip kemandirian, yaitu tujuan umum dari layanan bimbingan konseling adalah membantu siswa menjadi individu yang mandiri, yaitu dengan mengenal dan menerima diri sendiri, lingkungan sekitar, mampu membuat keputusan, dan lain-lain.
- Prinsip aktual, yaitu fokus pada masalah yang dihadapi oleh siswa saat ini. Sementara itu, masa lalu dan masa depan dianggap sebagai dampak dari apa yang dilakukan oleh siswa pada masa sekarang.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling. Sampai jumpa di pembahasan lain dari gurumapel.com!