Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual atau PMS, kini dikenal dengan
istilah infeksi menular seksual atau IMS, adalah penyakit atau infeksi yang
umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyebaran bisa
melalui darah, sperma, cairan vagina atau pun cairan tubuh lainnya.
Selain itu, penyebaran tanpa hubungan seksual juga bisa
terjadi dari seorang ibu kepada bayinya, baik saat mengandung atau melahirkan.
Pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang
juga berisiko menularkan infeksi.
Berikut ini adalah beberapa penyakit menular seksual yang
umum terjadi.
1. Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh
Bakteri
Setidaknya terdapat tiga penyakit menular sosial yang akan
akan dibahas pada artikel ini, yaitu sifilis, gonore, dan chlamydia.
a. Sifilis
Sifilis atau
raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema
pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka
pada alat kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi
sangat mudah untuk menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan antara
1 - 2,5 bulan.
Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke
tahap yang berikutnya. Pada tahap berikutnya, ruam akan
berlanjut dan gejala yang mirip gejala flu seperti demam, nyeri pada
persendian, dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan rambut hingga
pitak juga bisa dialami penderita.
Jika dibiarkan, sifilis bisa menyebabkan kelumpuhan,
kebutaan, demensia, impotensi, masalah pendengaran dan bahkan kematian.
Untuk memastikan diagnosis
sifilis, tes darah biasa bisa dilakukan. Terkadang gejala yang muncul sulit
dikenali sebagai penyakit sifilis, maka segera lakukan tes darah jika
mencurigai diri berisiko terkena sifilis.
Antibiotik seperti suntikan penisilin digunakan untuk mengobati
sifilis. Jika sifilis diobati dengan benar, tahapan sifilis yang lebih
parah bisa dicegah. Hindari hubungan seksual sebelum memastikan infeksi sifilis
benar-benar hilang. Pastikan juga untuk memeriksakan kesehatan pasangan Anda
saat ini atau orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda jika Anda
terdiagnosis sifilis.
Anda bisa mengetahui informasi selengkapnya mengenai
penyakit sifilis di laman ini.
b. Gonore atau kencing nanah
Gonore atau
kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Beberapa penderita penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa
pun sehingga bisa tidak diketahui sama sekali.
Gejala gonore pada pria:
- Pada
ujung peniskeluar kotoran berwarna putih, kuning, atau hijau
- Rasa
sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
- Sering
buang air kecil
- Rasa
sakit di sekitar testikel
Gejala gonore pada wanita:
- Cairan
vagina yang encer dan berwarna kuning atau hijau
- Sering
buang air kecil
- Sensasi
terbakar atau sakit saat buang air kecil
- Rasa
sakit pada perut bagian bawah pada saat berhubungan seks atau setelahnya
- Pendarahan
pada saat berhubungan seks atau setelahnya, atau pendarahan berlebihan
ketika mengalami menstruasi
- Siklus menstruasi yang
terganggu
- Gatal
di sekitar kelamin
- Demam
- Kelelahan
Infeksi gonore juga bisa berdampak pada bagian rektum,
tenggorokan, atau mata. Diagnosis untuk memastikan apakah Anda terinfeksi
gonore adalah dengan melakukan tes urin. Selain itu, pengambilan sampel cairan
dari bagian yang terinfeksi juga bisa dilakukan.
Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa
dengan mudah diobati dengan antibiotik. Sangat penting untuk minum obat
antibiotik sesuai dosis dan jangka waktu yang dianjurkan agar infeksi
benar-benar lenyap. Jika tidak ditangani dengan baik, gonore atau kencing nanah
bisa menyebabkan kemandulan.
c. Chlamydia (klamidia)
Chlamydia
atau klamidia adalah jenis penyakit seksual umum yang disebabkan oleh
bakteri Klamidia trachomatis. Beberapa orang tidak merasakan gejala
sama sekali, jadi penularan bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang sudah
terinfeksi.
Gejala klamidia pada wanita:
- Cairan
vagina tidak normal dan mengeluarkan bau yang tidak biasa
- Sensasi
terbakar atau sakit saat buang air kecil
- Menstruasi
yang sakit
- Sakit
saat melakukan hubungan seksual
- Rasa
gatal atau sensasi terbakar di sekitar vagina
Gejala klamidia pada pria:
- Pada
ujung penis keluar kotoran berwarna jernih atau putih
- Sakit
pada saat buang air kecil
- Rasa
gatal atau panas sekitar lubang penis
- Rasa
sakit dan pembengkakan di sekitar testikel
Infeksi klamidia juga bisa menyerang rektum, tenggorokan,
atau mata. Untuk mendiagnosis klamidia bisa dengan cara tes urin atau
pengambilan sampel cairan dari alat kelamin.
Pengobatan infeksi ini adalah dengan cara mengonsumsi
antibiotik. Pastikan untuk menghabiskan obat yang sudah diresepkan oleh dokter,
meski kondisi terasa sudah membaik. Lakukan tes urin atau sampel cairan alat
kelamin sekali lagi setelah pengobatan selesai untuk memastikan infeksi
benar-benar telah sembuh.
Jika tidak dirawat pada wanita, klamidia bisa menyebabkan
kemandulan dan juga kelahiran prematur. Infeksi ini juga bisa ditularkan saat
melahirkan. Bayi bisa mengalami infeksi mata dan bahkan kebutaan. Sedangkan
pada pria, klamidia bisa menyebabkan peradangan pada saluran kencing, infeksi
pada kandung kemih dan epididymitis, serta infeksi pada rektum.
2. Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan oleh Virus
Herpes genital, kutil kelamin, dan HIV adalah
contoh-contoh penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus.
a. Herpes Genital
Herpes genital adalah penyakit seksual yang disebabkan
oleh virus herpes simpleks atau sering disebut HSV. Gejala herpes genital akan
muncul beberapa hari setelah terinfeksi HSV. Luka melepuh berwarna kemerahan
serta rasa sakit pada wilayah genital menjadi gejala
herpes awal yang muncul. Mungkin akan terasa gatal atau sakit saat
membuang air kecil.
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan
bersembunyi di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Tapi ketika virus ini
kembali aktif, luka akan muncul kembali. Tapi luka yang terjadi biasanya lebih
kecil dan tidak terlalu sakit karena tubuh telah menghasilkan antibodi terhadap
virus ini setelah pertama kali terinfeksi. Antibodi yang sudah ada akan melawan
kemunculan kembali virus ini.
Diagnosis herpes genital bisa dilakukan dengan
pengambilan sampel cairan dari luka yang muncul atau dengan melakukan tes
darah. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan herpes genital. Tapi
gejala yang terjadi bisa dikendalikan dengan obat-obatan antivirus.
b. Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau kutil genital adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai human
papillomavirus (HPV).
Kutil kelamin adalah kutil yang muncul di sekitar alat kelamin atau di area
dubur. Kutil ini mungkin tidak menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan
muncul rasa gatal-gatal, memerah dan bahkan bisa berdarah.
Kutil akan muncul sekitar satu hingga tiga bulan setelah
terjadinya infeksi HPV. Tapi ada sebagian orang yang sudah terinfeksi, tapi
tidak pernah mengalami kemunculan kutil. Kutil dapat muncul pada mulut atau
tenggorokan orang yang melakukan seks oral. Jadi kutil tidak hanya muncul di
area genital atau dubur saja.
Penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual.
HPV bisa menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit. Untuk memastikan
diagnosis apakah terdapat kutil kelamin, dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik pada bagian yang terinfeksi. Selain itu bisa dilakukan tes khusus untuk
mendiagnosis HPV.
Tidak ada pengobatan atau penanganan yang bisa melenyapkan
virus HPV dari tubuh sepenuhnya. Kutil yang muncul di area kelamin atau dubur
bisa ditangani dengan prosedur pembekuan, terapi laser, atau memakai krim.
Operasi juga bisa dilakukan untuk mengangkat kutil yang besar.
Orang yang terinfeksi virus HPV lebih berisiko terkena kanker serviks,
kanker penis, dan juga kanker rektum. Meski tidak semua jenis virus HPV
berkaitan dengan kanker, disarankan untuk melakukan pemeriksaan sel kanker
melalui secara teratur jika terinfeksi HPV.
c. HIV
HIV atau human
immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Virus ini dapat tertular melalui hubungan seks yang tidak aman, berbagi
alat suntik atau pun jarum, dari ibu kepada bayinya, maupun melalui transfusi
darah.
Sistem kekebalan tubuh akan melemah dan tidak mampu melawan
infeksi maupun penyakit akibat virus ini. Hingga kini, belum ada obat untuk
sepenuhnya melenyapkan HIV dari tubuh. Pengobatan
HIV umumnya dilakukan untuk memperpanjang usia dan meredakan gejala
yang muncul akibat HIV.
HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang
terjadi adalah gejala flu ringan disertai demam, sakit
tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV menyerang sistem kekebalan
tubuh, tubuh penderita akan makin rentan terhadap berbagai infeksi.
Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara
untuk mengetahui diagnosisnya adalah dengan melakukan tes HIV beserta
konselingnya. Tes HIV bisa dilakukan di klinik Voluntary Counseling and
Testing atau VCT (KTS= Konseling dan Tes HIV Sukarela).
3. Penyebab Penyakit Menular Seksual yang Lainnya
Selain penyakit-penyakit di atas, terdapat pula beberapa
penyakit lain yang bisa menjadi penyebab penyakit menular seksual, antara lain:
a. Kudis atau scabies
Kudis adalah
infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau
yang sulit terlihat oleh mata ini menggali dan hidup di dalam kulit. Parasit
ini bisa ditularkan melalui kontak tubuh secara langsung, melalui baju,
peralatan tidur, atau handuk yang terinfeksi.
Gejala utama dari kudis adalah munculnya rasa gatal yang
hebat terutama pada malam hari. Rasa gatal ini sering kali muncul di bagian
jari, pergelangan tangan, kaki, tubuh, atau bisa juga di area kelamin.
Terkadang kudis juga bisa mengakibatkan munculnya ruam.
Kondisi ini bisa ditangani dengan memakai krim atau sampo
khusus. Setelah pengobatan, terkadang rasa gatal masih tetap ada selama
beberapa lama.
b. Kutu pada rambut kemaluan
Kutu pada rambut kemaluan adalah serangga parasit kecil yang
hidup di antara rambut tubuh yang kasar, seperti rambut kemaluan. Kutu ini bisa
juga hidup dibulu ketiak, rambut tubuh, jenggot,alis,dan bulu mata. Kutu ini hanya memangsa darah
manusia. Kutu ini hanya bisa merangkak dari rambut ke rambut, tidak bisa
melompat dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala utama yang terjadi adalah rasa gatal pada bagian yang
terinfeksi dan terjadinya peradangan atau iritasi akibat garukan penderita.
Jika merasakan gejala ini, Anda bisa lihat secara langsung apakah ada kutu pada
rambut kemaluan atau pun rambut lain yang terasa gatal. Kutu ini bisa diatasi
dengan memakai krim atau sampo khusus. Anda tidak perlu mencukur rambut pada
kemaluan atau rambut tubuh yang terinfeksi.
c. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh parasit bersel satu bernama Trichomonas vaginalis.
Kondisi ini mudah sekali ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan
penderita pria tidak menyadari infeksi ini karena tidak mengalami gejala apa
pun sampai ketika pasangan wanitanya terinfeksi dan mengalami gejala.
Gejala yang terjadi pada pria:
- Iritasi
di dalam penis
- Sensasi
rasa terbakar sesaat setelah buang air kecil atau ejakulasi
- Cairan
penis berwarna keputihan
- Inflamasi
pada kulup
Gejala yang terjadi pada wanita adalah:
- Kotoran
vagina encer atau berbuih warna kuning dengan bau tidak sedap
- Rasa
sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina
- Tidak
nyaman saat melakukan hubungan seksual
- Sakit
saat buang air kecil
Untuk mendiagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan
pemeriksaan fisik, tes urin, dan pengambilan sampel cairan. Parasit ini lebih
sulit dideteksi pada pria dibandingkan pada wanita. Antibiotik bisa
digunakan untuk mengobati trikomoniasis.